https://natasya.web.id/ – Murid Valentino Rossi, Franco Morbidelli, memunculkan teorema untuk menyaingi Alex dan Marc Marquez di barisan terdepan MotoGP 2025.
Morbidelli terus memutar otak untuk bisa bersaing dalam perebutan podium di MotoGP 2025.
Pembalap berusia 30 tahun itu telah menunjukkan performa terbaiknya dalam empat seri terakhir.
Morbidelli selalu konsisten finish di lima besar.
Ia bahkan sempat naik podium sebagai peringkat ketiga di Argentina dan Qatar.
Diakuinya, Marquez bersaudara masih sulit untuk ditaklukkan.
Menurutnya, kedatangan pembalap bersaudara itu mengubah dinamika balapan.
“Saat Marquez tiba, melaju sangat kuat di samping Vinales, saya merasa ragu,” kata Morbidelli merujuk pada MotoGP Qatar 2025.
“Marc mungkin lebih cepat saat itu, karena informasi yang kami dapat bahwa konsumsi (ban) saya optimal, bahkan lebih rendah daripada yang lain,” ucapnya menambahkan.
Analisis Morbidelli tidak hanya berfokus pada performanya sendiri.
Jebolan akademi VR46 itu juga memperhatikan perilaku para rivalnya, terutama terkait strategi tim.
Khususnya terkait hubungan antara Marquez bersaudara.
Pembalap Italia itu penasaran dengan rumor dugaan kerja sama tim antara Marc dan Álex Márquez.
“Dengan orang-orang akademi, kami bukan saudara sedarah, tetapi kami telah banyak membantu satu sama lain dan masih melakukannya selama latihan.”
“Selama akhir pekan balapan, Marc dan Álex tampaknya saling membantu dengan slipstream dan saling mendorong,” jelas Morbidelli.
Morbidelli mengakui bahwa strategi semacam ini dapat bermanfaat bagi para pesaingnya.
“Pendekatan ini dapat bermanfaat jika pesaing melakukannya.”
“Kami harus menirunya karena ini dapat bermanfaat,” imbuh Morbidelli.”
Hal ini semakin menunjukkan bahwa persaingan di MotoGP dipengaruhi oleh taktik tim.
Dengan analisanya tersebut, Morbidelli berharap bisa menjadi yang terbaik.
“Kami harus tetap membumi dan mengingat bahwa para pesaing kami sangat kompetitif.”
“Berjuang untuk posisi lima teratas, yang merupakan ambisi kami, sangat sulit, dan untuk mencapainya.”
“Kami harus melakukan pekerjaan yang sempurna,” pungkas Morbidelli.